London (ANTARA) – Diego Schwartzman mengalami nasib serupa dengan sesama debutan ATP Finals Andrey Rublev malam sebelumnya, ketika petenis Argentina itu disingkirkan oleh juara lima kali Novak Djokovic pada Senin (16 November).
Petenis Rusia Rublev nyaris tidak mengenakan sarung tangan pada juara Grand Slam 20 kali Rafa Nadal saat kalah straight set dan Schwartzman tampak sama tidak berdayanya untuk mencegah kekalahan keenam dalam enam pertemuan dengan Djokovic yang klinis, mereda 6-3, 6-2.
Petenis Serbia itu menjatuhkan servisnya lebih awal di O2 Arena yang hampir kosong, di mana pada hari Minggu ia dianugerahi penghargaan No. 1 akhir tahun ATP untuk keenam kalinya yang menyamai rekor.
Tapi sejak saat itu dia tak bernoda.
Dia segera bangkit dan kemudian menerkam lagi ketika Schartzman melakukan servis pada kedudukan 3-4, mengalahkan lawannya sebelum memukul forehand winner ke sudut.
Dengan tidak adanya penggemar di 18.000 arena untuk bersatu dengan penyebab underdog Argentina, peringkat 9 dunia Schwartzman tidak pernah terlihat mampu mengubah pertandingan pembukaan Grup Tokyo menjadi sebuah kontes.
Djokovic mengamankan dua break di set kedua dan meraih kemenangan dengan sedikit keributan.
“Saya sangat senang dengan cara saya bermain di set kedua ketika saya mulai mengayunkan bola,” kata petenis Serbia itu di lapangan.
“Itu dekat saya pikir sampai saya break di 4-3. Itu sulit bagi Diego, pertandingan pertama di arena dia mungkin tidak memainkan yang terbaik di saat-saat penutupan set pertama.”
Petenis peringkat 1 dunia berusia 33 tahun itu berusaha untuk memenangkan gelar untuk pertama kalinya sejak 2015 dan menyamai enam kemenangan Roger Federer.
Kemudian pada hari Senin di grup yang sama, juara 2018 Alexander Zverev menghadapi petenis Rusia Daniil Medvedev.